Sabtu, 07 April 2012

My Girlfriend is Genie [KyuYoung] Part 8

Title                 : My Girlfriend is Genie (MGIG)
Author             : srikandikaputri
Main cast        : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun
Other cast      : Lee Donghae, Victoria Song, Choi Siwon
Genre              : Romance, Sad (maybe)
================

“Menjauh darinya!” Teriak seseorang dari kejauhan. Kyuhyun langsung melepas ciumannya. Kyuhyun dan Sooyoung sontak menoleh ke arah orang itu. Choi Siwon? Dia berjalan mendekati mereka dengan penuh amarah.
“Rasakan ini!”
“Arrrgghhh!”
“KYUHYUN!” Teriak Sooyoung sambil menahan lengan Siwon agar ia tak menggunakan kekuatannya yang sangat berbahaya itu. Tapi terlambat. Ya, semuanya sudah terlambat. Sooyoung hanya bisa melihat badan Kyuhyun terkulai lemah tak berdaya ditanah. Wajahnya pucat, bibirnya mengering, dan badannya terlihat sangat kurus. Sooyoung terduduk ditanah sambil terus memperhatikan Kyuhyun. Ia tak kuasa menahan air matanya yang sudah sejak tadi terkumpul dipelupuk matanya. Jari – jari lentiknya menutup mulutnya yang kini bergetar ketakutan. Isakkan – isakkan semakin terdengar darinya.
“Kyu… Kyuhyun…” Lirih Sooyoung lalu merangkak mendekati tubuh Kyuhyun.
Siwon yang melihat itu langsung menahannya. Sooyoung menatap Siwon sinis membuat Siwon sedikit begidik.
“LEPASKAN AKU, JIN BIADAB!” Teriak Sooyoung penuh amarah. Tiba – tiba Siwon terpental jauh karena Sooyoung baru saja menggunakan kekuatannya.
“Kyuhyun, kumohon.. Bangunlah.” Sooyoung memangku kepala Kyuhyun sambil terus menangis.
Tiba – tiba Victoria datang mendekati Sooyoung dan Kyuhyun. Matanya juga terlihat sembab. Ia menatap Sooyoung tajam.
“YA! Apa yang kau lakukan pada Kyuhyun oppa? Kau ini… monster!”
Sooyoung yang mendengar itu langsung menatap Victoria. Dan sama seperti Siwon, ia terpental jauh dan pingsan. Ketika siuman nanti, Victoria akan melupakan segalanya tentang Sooyoung. Hal itu lebih baik daripada Victoria terus mengingat Sooyoung. Bisa-bisa ia menyebarkan berita ini pada semua orang.
“Kyuhyun… bangun! Jangan mati!” Sooyoung mengguncang – guncang badan Kyuhyun. Tapi Kyuhyun hanya diam, sama sekali tak bergerak.
Dengan tangan bergetar, Sooyoung meraih ponselnya dan menelpon oppanya.
“Ada apa, Genie?” Tanya Donghae.
“Oppa.. oppa..” Sooyoung terus menangis membuat Donghae panik.
“Kau kenapa, Genie? Malhaebwa!”
“Oppa… Kyuhyun… dia…”
“Kenapa Kyuhyun? Apa lagi yang ia lakukan padamu?” Donghae terus bertanya sambil berteriak saking paniknya.
“Dia… mati, oppa.. cepat jemput aku dikampus!” Teriak Sooyoung histeris lalu memutuskan teleponnya.
“Aku tak akan membiarkanmu mati.”
******
Sooyoung berlari dengan sangat cepat untuk menyusul Donghae yang sudah lebih dulu berjalan sambil membopong tubuh Kyuhyun. Air mata tak henti – hentinya menghiasi wajahnya. Tentu saja, sekarang Kyuhyun sudah tak bernyawa karena kekuatan Siwon yang super duper dahsyat itu.
“Oppa…” Lirih Sooyoung saat masuk ke kamar Donghae. Ia mendekati oppanya itu lalu memeluknya dengan sangat erat.
“Tenanglah, Genie.”
“Bagaimana aku bisa tenang kalau Kyuhyun sudah kehilangan nyawanya?” Teriak Sooyoung melepas pelukannya.
Dengan cepat ia duduk disamping tempat tidur dan menggenggam tangan Kyuhyun. Tak ada denyutan nadi disana. Wajahnya semakin pucat kehitaman. Sooyoung tampak berpikir keras sambil memejamkan matanya. Apa yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan cinta pertamanya itu?
Matanya langsung terbuka saat mendapat ide. Ide yang sangat gila. Tapi inilah cara satu – satunya agar Kyuhyun bisa kembali hidup. Sooyoung menatap oppanya.
“Oppa, aku akan menggunakan kekuatan terlarang itu untuk menyelamatkan Kyuhyun.” Ucap Sooyoung mantap. Donghae menatap Sooyoung tak percaya.
“ANDWE!” Tolak Donghae dengan cepat.
“Oppa.. aku tak ingin ia mati. Kumohon, bantu aku menggunakan kekuatan itu. Ajarkan kekuatan itu padaku, oppa. Kumohon.”
“Kau tahu, kalau kau menggunakannya kau tak bisa lagi kembali ke dunia ini dan kau akan terus berada ditempat appa. Bukankah kau tak suka ditempat appa? Kau juga akan kehilangan setengah dari kekuatanmu!” Jelas Donghae dengan raut wajah kesal. Sooyoung terdiam sebentar.
“Aku tahu itu, oppa. Dan aku siap menerima itu semua asal Kyuhyun bisa kembali hidup.” Balas Sooyoung tenang sambil tersenyum tipis. Wajah Donghae yang tadinya menegang kini terlihat lebih santai. Ditatapnya mata yeodongsaeng-nya itu. Tersirat ketulusan yang sangat besar, tanpa keraguan sedikit pun. Donghae menghela nafas panjang dan memejamkan matanya.
“Oppa.. Jebal…” Lirih Sooyoung lagi. Donghae membuka matanya.
“Baiklah.” Balas Donghae dengan setengah hati karena tidak ikhlas ditinggal adiknya itu. Air mata sudah membasahi pipi Donghae.
“Gomawo, oppa.” Sooyoung tersenyum senang. Donghae hanya membalasnya dengan senyum pahit lalu mengelus rambut adiknya itu.
“Tidak usah menangis begitu, oppa. Kau kan bisa pergi menemuiku ke tempat appa.” Sooyoung menghapus air mata Donghae. Tapi itu justru membuat oppanya semakin sedih.
“Tapi apartement ini akan terasa sangat sepi tanpamu, Choi Sooyoung.”
Sooyoung kembali tersenyum dalam tangisnya begitu mendengar Donghae memanggilnya dengan nama ‘Choi Sooyoung.’
“Sudahlah, oppa. Jangan menangis. Ini pertama kalinya aku melihatmu menangis seperti ini. kau tahu, kau terlihat sangat jelek ketika menangis.” Sooyoung berusaha membuat Donghae tertawa.
“Oppa, keep smile!” Kedua jari telunjuk Sooyoung menarik ujung bibir Donghae kiri dan kanan agar Donghae tersenyum.
“Ne, aku akan tetap tersenyum.” Donghae pun tersenyum manis meskipun air matanya tetap jatuh berlinang.
“Oke, oppa. Sekarang ajarkan aku.” Sooyoung mengalihkan pembicaraan mereka.
Donghae pun menghapus air matanya lalu mengeluarkan sebuah botol berwarna merah dari dalam lemarinya. Ia memberi botol itu pada Sooyoung.
“Masukkan ini dalam mulutmu, tapi jangan diminum. Setelah itu, masukkan cairan yang dari mulutmu itu kedalam mulut Kyuhyun.” Jelas Donghae berusaha tenang padahal jantungnya terus berdebar. Sooyoung menatap botol merah itu. Ia berusaha membulatkan tekadnya itu dan membuang semua keraguannya. Sebelum melakukan itu semua, Sooyoung mencabut cincinnya lalu meletakkannya ditelapak tangan kanan Kyuhyun.
Beberapa saat kemudian, Sooyoung langsung meminum cairan itu hingga botolnya kosong. Perlahan, ia membuka mulut Kyuhyun lalu memasukkan cairan itu kedalam mulut namja yang sudah mati itu.
Setelah memasukkan semua cairan itu, Sooyoung tersenyum senang lalu menatap oppanya. Badannya terasa sangat ringan. Mungkin sebentar lagi ia akan menghilang. Donghae kembali menangis melihat kebodohan adiknya itu. Sooyoung mendekat pada Donghae dan mereka kembali berpelukan sambil menangis.
“Ditempat appa nanti, kau jangan nakal ya. Jangan buat appa marah besar. Arasseo?” Pesan Donghae lalu melepas pelukannya. Sooyoung mengangguk.
“Annyeong. Saranghaeyo, my sister.” Donghae mencium kening adiknya itu dan memejamkan matanya.
Saat membuka matanya, Sooyoung sudah tak ada. Itu berarti ia sudah pergi dan tak akan bisa kembali ke dunia lagi untuk selamanya. Donghae terduduk lemas dikursinya. Ia membenamkan wajahnya dikedua telapak tangannya.
“Beruntung sekali kau dicintai oleh adikku, Cho Kyuhyun.” Gumam Donghae.
******
Donghae membuka matanya perlahan saat menyadari kalau seseorang sedang menatapnya. Dia menatap namja bernama Cho Kyuhyun itu. Namja itu terduduk diatas kasur sambil melihat benda kecil yang ada ditelapak tangannya.
“Kenapa aku bisa ada disini?” Tanya Kyuhyun.
“Karena tadi kau kehilangan nyawamu.” Jawab Donghae. Kyuhyun pun ingat kejadian beberapa jam yang lalu saat dikampusnya. Seorang namja mendekatinya lalu menyerangnya begitu saja hingga ia kehilangan kesadaran sekaligus nyawanya.
“Mana Sooyoung?” Tanya Kyuhyun lagi karena menyadari bahwa Sooyoung tak ada disitu.
“Tak usah mencarinya. Karena kau takkan bisa bertemu lagi dengannya.”
Kyuhyun membulatkan matanya ketika mendengar kata – kata Donghae.
“Apa maksudmu?”
“Sooyoung, adikku, ia sudah mengorbankan setengah dari kekuatannya untuk menyelamatkanmu dan ia tak bisa lagi kembali ke dunia ini.” Jelas Donghae membuat Kyuhyun kembali terkejut.
“Sooyoung… kenapa kau melakukan itu?” Kyuhyun menatap cincin itu lalu menggenggamnya dengan erat.
“Gamsahamnida..” Ucap Kyuhyun sambil menahan air matanya.
“Jangan berterima kasih padaku. Sekarang, kau boleh pulang.” Suruh Donghae sekaligus mengusir Kyuhyun karena sedikit kesal dengan namja itu.
“Baiklah.” Kyuhyun beranjak dari tempat tidur Donghae.
“Mianhae, jeongmal mianhae.” Kata Kyuhyun sebelum meninggalkan Donghae.
“Terlambat.” Gumam Donghae.
******
-7 Hari Kemudian-
Kyuhyun berjalan dengan cepat keluar dari kelasnya. Saat melewati kelas tari –tempat Sooyoung dulu- ia berpapasan dengan Victoria. Kyuhyun tersenyum. Sudah lama ia tak bertemu dengan yeoja itu.
“Hey, Victoria!” Sapa Kyuhyun sambil menepuk pundak Victoria. Yang disapa hanya menatap Kyuhyun dan mengerutkan keningnya.
“Siapa kau?” Tanya Victoria bingung. Kyuhyun pun ikut – ikutan bingung.
“Haha jangan bercanda seperti itu, Vic-ah.”
“Aku benar – benar tak mengenalmu. Siapa kau?” Kali ini tampang Victoria terlihat begitu serius.
“Aku Cho Kyuhyun. Kau tak ingat?”
“Mianhaeyo, aku tak kenal denganmu.” Victoria pun langsung pergi dari hadapan Kyuhyun.
Wajar saja Victoria tak mengingat Kyuhyun. Ingat kejadian seminggu yang lalu? Sooyoung menggunakan kekuatannya pada Victoria hingga ia terpental jauh dan ketika sadar Victoria akan melupakan segalanya tentang Sooyoung. Sepertinya Sooyoung terlalu berlebihan menggunakan kekuatannya sehingga membuat Victoria melupakan Kyuhyun haha…
“Hah? Kenapa dia bisa lupa padaku?” Gumam Kyuhyun lalu kembali berjalan menuju parkiran.
******
Karena di kampus tadi Kyuhyun tak ada jadwal, ia pun memutuskan untuk pergi ke tempat ia bertemu Sooyoung untuk pertama kali. Masih ingat kan? Ne, bukit belakang sekolah. Kyuhyun duduk dibukit itu sambil terus menatap langit.
“Andai saja waktu bisa terulang kembali. Aku sangat bodoh.” Gumam Kyuhyun sambil mengelus cincin yang melingkar di jari kelingkingnya (jari Kyuhyun kan besar, beda sama jari Soo eonni :D ).
“Aku berharap sebuah botol datang dan menimpuk kepalaku sekali lagi agar aku bisa bertemu denganmu.” Kyuhyun menutup matanya sambil terus berharap botol akan jatuh lagi diatas kepalanya.
Hmm tentu saja hal itu tak akan pernah terjadi. Kyuhyun membuka matanya perlahan lalu menghela nafas. Lagi – lagi ia merasa bersalah, sangat bersalah.
“Bagaimana keadaanmu?” Tanya seseorang yang baru saja datang. Kyuhyun menoleh dan tersenyum melihat orang itu. Dia Donghae, kakak Sooyoung.
“Baik – baik saja. Kau?”
“Tak usah menanyakan hal itu padaku. Aku tak bisa sakit seperti adikku.” Jawab Donghae lalu duduk disamping Kyuhyun.
“Mm… siapa namamu?” Tanya Kyuhyun ragu.
“Lee Donghae.” Kyuhyun mengangguk kecil.
Suasana tiba – tiba hening. Kyuhyun masih terus memandangi cincinnya sementara Donghae menatap ke langit biru yang dihiasi beberapa awan.
“Kau merindukannya?” Donghae memecah keheningan. Kyuhyun tersenyum tipis.
“Tentu saja.”
“Tadi malam aku pergi menemui Sooyoung.” Ujar Donghae membuat Kyuhyun dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah namja yang ada disampingnya itu.
“Dia terus mengurung diri di kamar. Ia tak mau bertemu dengan siapa pun kecuali aku. Kau tahu bagaimana wajahnya sekarang? Ia terlihat seperti orang yang sedang sekarat. Pucat, matanya bengkak, bibirnya mengering, badannya mengurus, dan suaranya sangat parau. Sooyoung terus memikirkanmu.” Jelas Donghae membuat Kyuhyun semakin menyalahkan dirinya sendiri.
“Jinjjayo?” Tanya Kyuhyun pelan.
“Ne. Dia ingin bertemu denganmu, Cho Kyuhyun.” Jawab Donghae.
“Donghae-ssi, bisakah kau mengirimku ke dunia kalian untuk menemuinya?”
==============
To Be Continued!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar